PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENGATASI MASALAH MURID KELAS 12 SMK MANBA’UL HUDA PATI SERING TERLAMBAT
Oleh: Afrianton Ribut Nugroho, S.Pd.
1. PENDAHULUAN
Profesi guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan dan pengembangan masyarakat. Guru tidak hanya bertanggung jawab untuk mentransfer pengetahuan kepada siswa, tetapi juga berperan dalam membentuk karakter, membimbing perkembangan sosial dan emosional siswa, serta memberikan inspirasi dan motivasi.
Guru memiliki peran dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa melalui penyampaian materi pelajaran dan membantu siswa memahami konsep-konsep, mengembangkan keterampilan, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Selain itu, peran utama yang diemban guru adalah sebagai media transfer pendidikan berupa akademik dan peningkatan adab.
Pada masa peningkatan masif teknologi saat ini apabila guru tidak mengembangkan kompetensinya, maka akan dengan mudah dapat digantikan oleh teknologi seperti artificial intelligence yang tenar belakangan ini. Oleh karena itu, guru perlu sekali mengembangkan kompetensinya agar tetap memberikan pelayanan profesional kepada seluruh siswa yang diampunya.
Program PPG ini diselenggarakan untuk mendukung peningkatan kompetensi guru sehingga dapat tercipta guru yang kompeten dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/layanan di sekolah masing-masing.
Program PPG Dalam Jabatan bertujuan menghasilkan guru sebagai pendidik profesional yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berilmu, adaptif, kreatif, inovatif, dan kompetitif dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik (Perdirjen, 2021)
Pada esai ini, penulis akan mengangkat salah satu layanan BK yang telah dilaksanakan selama masa pendidikan, karena penulis memandang PPL pada siklus 2 ini lebih maksimal dari kebermanfaatan. Layanan yang diangkat dalam best practice ini adalah layanan BK Konseling Individual menggunakan pendekatan Behavioristik dengan Teknik Self Manajement.
Salah satu jenis layanan bimbingan konseling adalah layanan konseling individu. Konseling individu atau konseling perorangan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli disebut konselor kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah klien yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien (Prayitno dan Erman Amti, 2004).
Menurut Bursks dan Stefflre,konseling didesain untuk menolong klien untuk memahami dan menjelaskan pandangan mereka terhadap kehidupan, dan untuk membantu mencapai tujuan penentuan diri mereka melalui pilihan yang telah diinformasikan serta melalui pemecahan masalah emosional atau karakter interpersonal. Dalam hal ini, konseling mengindikasikan adanya hubungan yang professional antara guru pembimbing terlatih dengan konseli (McLeod, 2006).
Wilis (2007) mendefinisikan konseling sebagai upaya bantuan yang diberikan oleh seorang pembimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadap individu-individu yang membutuhkannya, agar individu tersebut berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalahnya dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling memiliki beberapa makna. Konseling menekankan ide hubungan professional, pentingnya pengembangan potensi diri secara optimal dan penyesuaian diri. Selain itu, juga adanya penekanan pemecahan masalah melalui metode yang digunakan, yaitu wawancara.
Menurut Prayitno (2004) konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut) konselor kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling adalah proses bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli melalui wawancara konseling.
Sedangkan menurut Walgito (2005) konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara dan dengan cara yang sesuai dengan keadaan yang dihadapi individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling adalah proses pemberian bantuan kepada klien melalui wawancara konseling untuk membantu individu agar individu dapatmencapai kesejahteraan hidup. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut) konselor kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Dalam pelaksanaannya guru BK harus memiliki kompetensi dasar dalam melakukan konseling. Kerjasama antara konselor dengan siswa sangat diperlukan untuk mengadakan konseling yang sangat profesional. Untuk menarik dan menumbuhkan minat siswa dalam mengikuti konseling individu diperlukan penerapan KDK yang baik dan benar oleh konselor itu sendiri. Menurut Supriyo dan Mulawarman (2006) mengatakan dalam berkomunikasi dengan siswa, konselor seharusnya menggunakan respon-respon yang fasilitatif bagi pencapaian tujuan konseling. Secara umum, respon-respon tersebut dapat dikelompokkan ke dalam berbagai keterampilan dasar komunikasi konseling, yaitu keterampilan attending, opening, acceptance, restatement, reflection of feeling, paraphrase, clarification, leading, structuring, reasurrance, silence, rejection, advice, konfrontasi, interpretasi, summary dan terminasi.Konseling pada dasarnya adalah sebagai hubungan membantu saecara profesional. Untuk memperoleh hasil yang maksimal suatu hubungan konseling diperlukan kondisi yang memungkinkan klien (siswa) dapat berkembang dan harus diciptakan konselor sepanjang hubungan konseling. Siswa akan merasa nyaman dan aman dengan adanya konselor.
Menurut Gantina Komalasari, Wahyuni & Karsih (2011: 21), pendekatan/ teori-teori konseling sangat penting bagi konselor karena teori-teori memberikan landasan pemahaman tentang proses konseling yang meliputi: hubungan konseling, sikap dan respon yang harus ditampilkan konselor, analisis tingkah laku dan pemikiran konseli, identifikasi permasalahan konseli dan menseleksi teknik yang sesuai dengan permasalahan konseli. Melalui pendekatan konseling ini diharapkan proses konseling akan lebih maksimal karena konselor memahami apa yang harus dilakukan. Berdasarkan pentingnya pemahaman terhadap pendekatan konseling, maka konselor perlu memahami pendekatan konseling yang ada.
2. Pembahasan
Layanan BK Konseling Individual yang telah dilaksanakan mengambil masalah “Sering Terlambat Datang Sekolah” yang dilaksanakan sebanyak 2x2 Jam Pelajaran pada tanggal 15 dan 16 November 2023 di ruang BK dengan siswa berinisial SM.
Dalam laporan, akan disampaikan menggunakan panduan STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, dan Refleksi).
Situasi :
- Kondisi yang menjadi latar belakang.
SMK Manbaul Huda merupakan sekolah menengah kejuruan yang memiliki program kejuruan antara lain: Teknik Audio Video, Teknik dan Bisnis Sepeda Motor, dan Tata Busana. Lulusan SMK Manbaul Huda focus pada 3 aspek yaitu: lulus siap untuk kerja, lulus siap untuk melanjutkan perguruan tinggi, dan lulus siap untuk berwirausaha. Kegiatan pembelajaran dan praktek akan maksimal jika peserta didik dapat mengikuti dengan baik dari semua kegiatan pembelajaran yang dijadwalkan. Ditemukan data dimana ada siswa setiap harinya sering sekali terlambat dating ke sekolah. Masalah ini harus segera diselesaikan karena akan memberikan dampak terhadap prestasi dan kedisiplinan bagi siswa tersebut.
- Membandingkan dengan apa yang direncanakan dalam RPL
Setelah melakukan identifikasi masalah serta mengetahui latar belakang masalah yang dialami peserta didik maka masalah ini sangat penting untuk diberikan layanan. Pada pelaksanaan kegiatan ini layanan yang akan digunakan adalah konseling individual pendekatan Behavioristik teknik Self management. Praktikan mempersiapkan segala persiapan untuk kegiatan tersebut, mulai dari janjian dengan konseli, tempat kegiatan yang harus kondusif digunakan saat menyelesaikan permasalahan yang di hadapinya. Alokasi waktu pelaksanaan kegiatan juga harus pas dengan kondisi siswa, tidak berbenturan dengan waktu ujian siswa. Hal ini selaras dengan yang sudah direncanakan dari awal.
- Keberhasilan pelaksanaan layanan
Berdasarkan penerapan pendekatan behaviouristik dengan teknik self management yang telah dilaksanakan di atas, dapat disimpulkan bahwa konseli mampu merealisasikan tujuan yang ingin dicapai dalam sesi konseling yaitu sebagai berikut:
- Konseli dapat menguraiakan factor penyebab masalahnya dengan baik.
- Konseli dapat membuat catatan pengamatan tingkah lakunya sendiri dengan baik.
- Konseli dapat menentukan langkah konkrit yang akan dilakukan dlam menyelesaikan masalah dengan baik.
- Konseli dapat memadukan hasil catatan tingkah laku dan target tingkah laku yang dibuat dengan baik.
- Konseli dapat mengubah perilaku kearah yang lebih baik lagi sesuai dengan perencanaan yang dibuat.
- Hambatan pelaksanaan layanan
Dalam pelaksaan kegiatan konseling indivudual ini, hamabatan yang muncul adalah perihal alur tahapan dan waktu pelaksanaan.
- Tahapan ada yang terbalik dalam pelaksanaannya.
- Durasi sesi 1 yang terlalu singkat karena kurang tepatnya dalam memilih waktu (tabrakan dengan kegiatan sekolah).
Tantangan:
Tantangan yang kemungkinan muncul atau dihadapai oleh guru BK antara lain tahapan-tahapan konseling dan keterampilan dasar konseling. Disini sebagai guru BK / konselor harus bisa melihat kondisi yang menyimpang dari alur, ketrampilan dasar konseling bener – benar harus di kuasai oleh setiap konselor selama kegiatan konseling berlangsung.
Aksi
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebuat adalah memahami setiap tahapan-tahapan pada Teknik yang digunakan. Strategi untuk menghadapi tantangan adalah membuat sebuah catatan kecil sebagai pengingat agar semua tahapan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan.
Refleksi
Dalam memberikan layanan untuk siswa yang memiliki masalah sering terlambat datang kesekolah dapat menggunakan layanan konseling individual dengan pendekatan behavioristik dengan teknik self manajemen sangat efektif sekali. Berdasarakan hasil yang sudah dilakukan, konseling individual yang dilakukan dapat dikatakan berhasil karena siswa dapat menentukan perilaku sasaran, memonitor perilaku tersebut, memilih prosedur yang akan diterapkan, melaksanakan prosedur. Dari hal-hal yang dilakukan tadi memudahkan konseli dalam menyelesaikan masalah yang sedang di hadapi. Konseling individual yang dilakukan dapat dikatakan berhasil.
3. Kesimpulan
Kegiatan layanan BK Konseling Individual yang telah dilakukan pada siklus 2 membawa manfaat tersendiri bagi penulis diantaranya meningkatkan kompetensi penulis sebagai guru BK dalam memberikan layanan BK. Penulis memilih layanan BK konseling individual yang dilaksanakan pada siklus 2 karena dianggap memberikan manfaat bagi siswa karena dilaksanakan secara perseorangan.
Secara keseluruhan, kegiatan layanan berlangsung dengan baik dan sesuai dengan tahapan layanan yang tertulis pada RPL. Ini dibuktikan dengan tingkat ketercapaian tujuan pada lembar evaluasi hasil yang diisi oleh siswa saat akhir pertemuan ke-2. Penilaian dengan evaluasi ini bermakna kegiatan layanan BK Konseling Individual dalam mengatasi masalah siswa sering terlambat dating ke sekolah telah mencapai tujuan layanan.
4. Daftar Pustaka
Supriyo & Mulawarman. 2006. Keterampilan Dasar Konseling. Semarang: UNNES
Willis, S. S. (2007). Konseling Individual : Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.
Amti, Erman dan Prayitno. 2004. Layanan bimbingan dan konseling kelompok. Padang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Komalasari, G., Wahyuni, E., & Karsih. (2011). Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Optimalisasi Keaktifan Peserta Didik Melalui Menyusun Cerita Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Pada Mata Pelajaran Sejarah Di SMK Manbaul Huda Pati Jawa Tengah
Penulis: Hikmatul Lailia, S.Pd Guru Mata Pelajaran Sejarah Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)&n
AKSI NYATA PELATIHAN MANDIRI DENGAN TOPIK MERDEKA BELAJAR
Artikel ini merupakan resume dari modul yang saya pelajari di Platform Merdeka Mengajar. Artikel ini saya angkat sebagai aksi nyata untuk menularkan pengetahuan tentang Merdeka Belajar
Tumbuhkan Jiwa Wirausaha pada Anak, Ini yang Dilakukan SMK Manbaul Huda Kembang Dukuhseti
Menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak harus dilakukan sedini mungkin. Hal itu bertujuan agar mereka dapat berfikir secara kreatif. Seperti halnya yang dilakukan oleh siswa SMK Manbaul H